Minggu, 13 Januari 2013

Tugas ke tiga (Makalah Perkembangan Bahasa)


KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmaanirrohiim
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena hanya atas limpahan rahmat dan hidayah dari NYA kita dapat menjalankan aktivitas keseharian kita seperti biasa.
            Sholawat dan Salam semoga tetap tercurahkan kepada Junjungan kita, Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wasallam, yang telah membawa kita dari alam kegelapan atau alam jahiliyyah menuju alam yang terang benderang dan penuh ilmu seperti sekarang ini.
            Alhamdulillah dengan segala rahmat-Nya tugas ini pun bisa diselesaikan. Kami sadar bahwa dalam penyusunan ini tugas tentu masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu, bimbingan dari dosen pembimbing sangat kami harapkan, agar bisa lebih baik di kemudian hari.











BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat, komunikasi termasuk aspek terpenting dan paling utama. Secara umum, komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian  pesan dari seorang individu kepada individu lainnya, atau dalam bentuk kolektif, dengan tujuan pemenuhan kebutuhan kehidupan.
Komunikasi terbagi menjadi beberapa macam, ada komunikasi secara lisan, komunikasi dalam bentuk tulisan, ataupun  bentuk komunikasi yang menggunakan bahasa isyarat atau gerak tubuh.
Bahasa lisan yang digunakan oleh masyarakat sangatlah bervariasi. Bahasa daerah, bahasa pergaulan, bahasa nasional hingga bahasa internasional sama-sama tidak kalah pentingnya dalam kehidupan sehari-hari.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa saja faktor yang  mempengaruhi  perkembangan bahasa?
2.      Apa peran ibu dalam perkembangan bahasa anaknya?
3.      Bagaimana memaksimalkan perkembangan bahasa suatu individu?






BAB II
PEMBAHASAN

A.      Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa
Perkembangan bahasa pada tiap individu berbeda, begitu juga pada cakupan yang  lebih besar, bukan  hanya individu, melainkan juga pada suatu  komunitas atau masyarakat tertentu. Perbedaan tersebut tentu dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berada pada lingkungan  individu atau kelompok tersebut. Faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa pada suatu individu terbagi menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Pada faktor  internal, peran  kognisi atau otak sangatlah penting. Kemampuan seseorang untuk berbicara dan berbahasa tersusun dalam  rangkaian  syaraf-syaraf  yang ada di otak. Sedangkan  pada faktor eksternal, peran  lingkungan adalah faktor utama
Peran lingkungan dimulai dari  lingkaran keluarga. Ketika seorang individu lahir maka peran orangtua, saudara atau siapa saja yang berada disekelilngnya adalah  awal  ia belajar berbahasa dan berkata-kata. Dimulai dari mengucapkan kata-kata yang sederhana, seperti memanggil ibunya dengan kata ‘bu’, atau bapak dengan kata ‘pa’.Perkembangan kebahasaan bergantung juga pada  faktor kognisi atau otaknya. Selanjutnya peran lingkungan yang lebih luas dari keluarga, yaitu lingkungan masyarakat. Individu mulai bergaul dengan orang-orang selain keluarga intinya, ia mulai mengenal teman dan kerabat. Lingkungan sekolah juga berperan dalam perkembangan bahasa individu..
Selain beberapa faktor yang tela h disebutkan sebelumnya, ada juga beberapa faktor lainnya. Menurut Yusuf (2004), faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa adalah:
a.      Status Ekonomi
Beberapa studi tentang hubungan antara perkembangan bahasa dengan status sosial ekonomi keluarga menunjukkan bahwa anak yang berasal dari keluarga miskin biasanya mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasanya bila dibandingkan dengan anak yang berasal dari keluarga yang lebih baik. Kondisi ini mungkin terjadi karena perbedaan kecerdasan dan kesempatan belajar. Pada keluarga kelas rendah, kegiatan  keluarga cenderung kurang terorganisasi dan agak rendah bila dibandingkan dengan  golongan  keluarga menengah ke atas. Pembicaraan antar keluarga juga jarang-jarang karena kegiatannya berfokus pada pencarian pendapatan, sehingga perkembangan  bahasa anak kurang diperhatikan (Hetzer dan Reindorf dalam Hurlock 1996). Peterson serta Rollins (Friedman, 1988)  menyatakan  bahwa bahasa dan kemampuan linguistic sangat berkembang di kalangan anak yang berasal dari keluarga kelas menengah ke atas dalam faktor ekonomi. Orang tua dari keluarga kelas rendah lebih mengandalkan penggunaan perintah atau  komando, sedangkan  orang tua yang berasal dari keluaraga kelas ekonomi menengah ke atas cenderung menjelaskan adanya suatu aturan. Lebih lanjut lagi, mereka  menjelaskan yang dimaksud dengan kelas sosial keluarga sebelumnya. Kelas sosial rendah adalah kriteria yang hanya mampu  mencukupi kebutuhan primer (sandang, pangan dan papan) saja. Kelas sosial ekonomi menengah adalah kriteria keluarga yang mampu mencukupi kebutuhan primer dan sekunder (seperti rekreasi, menonton atau dengan membeli alat-alat elektronik atau hiburan). Kelas sosial ekonomi atas adalah keluarga yang digambarkan mampu mencukupi kebutuhan primer, sekunder sekaligus kebutuhan tersier.
b.      Hubungan Keluarga
Hubungan ini dimaknai sebagai proses pengalaman  berinteraksi dan komunikasi  dengan lingkungan keluarga. Hubungan yang sehat (penuh dengan perhatian dan kasih sayang) dengan anggota keluarga akan memudahkan perkembangan bahasa pada seorang anak sedangkan hubungan yang tidak sehat  mengakibatkan sang anak atau individu tersebut akan mengalami kesulitan atau keterlambatan dalam perkembanagn bahasanya. Hubungan yang tidak sehat  tersebut bisa berupa sikap kasar dari orang tua, kurangnya kasih sayang atau kurangnya perhatian. Tidak adanya contoh berbahasa yang baik dan latihan dari orang tua akan  menyebabkan  kurang optimalnya perkembangan bahasa pada sang anak, seperti tidak jelas dalam mengungkapkan kata-kata, gagap berbicara, takut mengungkapkan pendapat, atau bahkan berkata-kata yang tidak sopan. Meskipun  pada masa-masa selanjutnya si anak akan bergaul dengan masyarakat luas yang juga mempengaruhi perkembangan bahasanya, namun  hubungan keluarga adalah faktor utama. Kasih sayang, perilaku akrab dan besarnya keluarga sangat berpengaruh. 
c.       Faktor kesehatan
Kesehatan  juga sangat penting dalam perkembangan kebahasaan seorang anak atau  individu. Apabila si anak sakit-sakitan atau memiliki gangguan di otaknya, maka seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa bisa jadi anak atau  individu tersebut akan mengalami kelambatan atau  kesulitan dalam perkembangan bahasa.
d.      Intelegensi
Anak yang memiliki tingkat intelegensi normal atau lebih biasanya perkembanagn bahasanya bisa dikatakan cepat, sebaliknya anak yang intelegensinya rendah agak lamban dan sulit berbahasa. Namun tidak semua anak yang mengalami kelambatan perkembangan bahasa bisa dikatakan berintelegensi rendah atau bodoh.









B.       Peran ibu dalam perkembangan bahasa
Berbicara tentang perkembangan bahasa, maka peran ibulah yang paling utama. Dari sejak sang anak berada dalam kandungan hingga dia dilahirkan. Di dalam keluarga pun begitu, karena sang anak tentu memiliki ikatan batin yang kuat dengan ibunya. Oleh karena itu dari ibu lah sang anak belajar bahasa untuk pertama kalinya. Jika sang ibu mengajari anaknya dan melatihnya berkata dan berbahasa yang baik, maka itu akan menjadi dasar bagi anak tersebut bagaimana dia berbahasa kedepannya. Apabila sang ibu tidak mengajar dan melatihnya dengan baik, sang anak bisa saja menjadi anak yang kurang dalam perkembangan bahasanya, seperti gagap, latah, bicara tidak sopan atau yang semisalnya.

C.      Memaksimalkan perkembangan bahasa
Untuk memaksimalkan perkembangan bahasa pada suatu individu, maka pihak-pihak yang berkaitan dengan hal tersebut seharusnya mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa individu tersebut. Keluarga sebagai pola inti dalam perkembangan bahasa berusaha untuk menjadi lingkungan yang bagus, kasih sayang dan perhatian sebagi kebutuhan utama di dalamnya. Kemudian lingkungan pergaulan yang baik juga sangat mempengaruhi perkembangan bahasa seorang individu.






BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Perkembangan bahasa pada seorang individu dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor keluarga, lingkungan pergaulan, sekolah, kesehatan dan intelegensi mempengaruhi perkembangan bahasa seseorang. Kasih sayang dan perhatian dalam keluarga merupakan aspek yang sangat penting dala keluarga.

B.   Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan masukan dari pembaca, terutama dosen yang memegang mata kuliah ini, sangat kami harapkan demi kesempurnann pembuatan makalah selanjutnya.         
          







Tidak ada komentar:

Posting Komentar